Selamat Datang di INDOBET !!! Situs Judi SBOBET Online Terpercaya Sejak Tahun 2006 | Dapatkan Bonus Menarik Setiap Harinya dari Layanan Customer Service dan BANK KAMI ONLINE 24 JAM | WhatsUpp : +62 813 6319 1417 - LINE : Agenbola206

INDOBET

INDOBET

Trump Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, Dunia Arab Murka

Trump Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, Dunia Arab Murka
Dunia Arab mengecam keras rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memindahkan kedutaan besar dari  Tel Aviv ke Yerusalem. Langkah yang dianggap sebagai pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel itu menuai kutukan dari Liga Arab. 

Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit mengatakan Amerika Serikat sepatutnya tidak mengambil tindakan yang bisa mengubah status hukum dan politik Yerusalem.

Sebagaimana dikutip Reuters, Gheit mengatakan rencana AS memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem merupakan "tindakan berbahaya yang akan berdampak buruk bagi stabilitas seluruh wilayah di kawasan."

Pernyataan itu diungkapkan Gheit menyusul rencana Trump mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel hari ini, Rabu (6/11), meski langkahnya itu telah dikritik sejumlah negara, termasuk sekutunya sendiri seperti Perancis, Arab Saudi, dan Turki.

Sebab, rencana Trump tersebut dinilai bisa merusak proses perdamaian antara Israel dan Palestina yang telah berlangsung lama.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas pun dikabarkan telah berkomunikasi dengan Trump terkait rencana AS ini. Kepada Trump, Abbas mengatakan pemindahan kedubes AS akan berdampak konsekuensi buruk. 

Juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan Abbas pun segera menggelar rapat darurat dengan kabinetnya tak lama setelah Trump memberitahu rencananya tersebut.

Sementara itu, sejumlah negara seperti Yordania juga ikut angkat bicara mengenai rencana AS ini. Raja Abdullah juga telah memperingatkan Trump bahwa keputusan pemerintahnya itu bisa berdampak buruk pada stabilitas keamanan Timur Tengah.

Menurut laporan media lokal, seperti dikutip Haaretz, Abdullah bahkan bersumpah akan menggagalkan inisiatif Amerika tersebut yang dianggap bisa memicu amarah umat Islam dan Kristen itu.

Yordania juga berencana mengadakan pertemuan darurat Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada akhir pekan ini untuk membahas langkah kedepan mengantisipasi rencana Trump tersebut.

Abdullah juga telah berkomunikasi dengan Presiden Abbas dan keduanya sepakat terus berkoordinasi dalam merespons tindakan AS itu.

Gereja Makam Kudus

Arab Saudi, Iraq, dan Iran, juga telah mengungkapkan kecaman terkait rencana pemindahan kedubes AS ke Yerusalem ini. Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, juga telah menghubungi Trump dan memperingatkan bahwa AS jangan "mempersulit" masalah di Timur Tengah dengan merelokasi kedubesnya ke Yerusalem.

Sisi juga memperingatkan Trump bahwa rencananya tersebut dapat "merusak peluang perdamaian di Timur Tengah."

"Presiden Mesir menegaskan posisi negara untuk menjaga status hukum Yerusalem dalam kerangka referensi internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang terkait," bunyi pernyataan Mesir.

Selain itu, pemimpin Arab Joint List di Israel, Ayman Odeh, pun ikut mengecam rencana Washington ini dengan menganggap bahwa Trump adalah "seorang piromania yang bisa membuat seluruh wilayah hancur karena kegilaannya."

No comments

Powered by Blogger.