Iming-imingi uang, Mbah Kateni di Kukar cabuli bocah anak tetangganya
Bola206-Kateni Sugianto (60), seorang kakek di Desa Beringin Agung, Samboja, Kutai Kartanegara, dibekuk polisi. Dia diduga mencabuli anak perempuan usia 8 tahun, yang masih duduk di bangku kelas 3 SD, tak lain anak tetangganya. Diduga, ada 2 anak lainnya yang jadi korban Kateni.Agen bola terpercaya
Kateni ditangkap Senin (1/1) kemarin, usai dilaporkan orang tua korban, di hari yang sama. Peristiwa itu terjadi Rabu (27/12) malam lalu, di kamar kecil belakang rumah pelaku.
"Orang tua korban curiga melihat wajah murung anaknya. Setelah ditanya sang ibu, akhirnya mengaku usai dicabuli pelaku (Kateni) ini," kata Kapolsek Samboja AKP Anton Saman, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (2/1).Bandar Sabung Ayam (LIVE)
Dalam laporannya ke polisi, melalui ibunya, korban mengaku dicabuli korban usai buang air kecil di belakang rumah pelaku.Sabung Ayam Online
"Jadi, pelaku ini dianggap orang yang dituakan. Sering dipanggil Mbah oleh sekitarnya, termasuk korban sendiri. Kesehariannya terlihat akrab, karena orangtuanya percaya," ujar Anton.Agen Sabung Ayam
Belakangan, ditengarai Kateni punya itikad buruk. Dia mengeluarkan sejumlah uang, untuk memuluskan niatnya mencabuli korban. "Modusnya, pelaku mengeluarkan uang Rp 5 ribu-Rp 10 ribu kepada korban. Dia memang sudah ada niat (mencabuli) korban. Jadi perbuatannya dilakukan di kamar kecil belakang rumah pelaku," tambah Anton.
Diduga, ada 2 anak perempuan lainnya, juga jadi korban pencabulan Kateni. "Untuk sementara, kita proses korban yang pertama ini karena ada saksinya. Untuk 2 korban lainnya, masih kita kumpulkan keterangan dan barang bukti," terangnya.Sabung Ayam
Memperkuat laporan, polisi sudah melakukan visum terhadap korban. Sementara Kateni, ditetapkan sebagai tersangka dan kini meringkuk di penjara Polsek Samboja.
Penyidik menjerat Kateni dengan pasal 76 huruf d junto 76 huruf e pasal 82 Undang-undang No 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak. "Sampai hari ini, sore ini, tersangka terus kita periksa. Karena kasusnya masih kita kembangkan," demikian Anton.
No comments